-

Adab Berhias Bagi Wanita Menurut Islam

Assalamu’alaikum....
            Hai teman, ketemu lagi.... . Kali ini kita akan mengulas sedikit tentang adab berhias bagi wanita. Wanita memang identik dengan berhias, tapi Islam memiliki batasan-batasan dalam berhias. Apa aja sih batasan-batasan itu?

ISLAM “ GULUNG TIKAR”


(FAKTA)
KARENA TIDAK ADANYA JAMA’AH, 
MAKA MASJID TERPAKSA DI TUTUP. 
HARAP MAKLUM

                                                                               TAKMIR MASJID

Demikian bunyi sebuah pengumuman yang rasanya mustahil terjadi karena kita berada di negeri yang pemeluk islamnya terbesar di dunia. Islamkah anda? Jangan marah dulu, kalo bener jawab aja iya. Kalo ga? Rasanya ga mungkin deh non muslim baca buletin ini.
Sobat muda, jika engkau menengok sejarah peradaban Islam, tidak sedikit fakta yang menunjukkan keruntuhannya. Sebut saja serbuan pasukan Mongol ke Baghdad pada masa dinasti Abbasyah. Cukup dalam waktu seminngu pusat peradaban Islam di abad pertengahan itu luluh lantah dengan tanah. Semua simbol kejayaan peradaban Islam dihancurkan. Lebih dari sejuta dua ratus ribu nyawa melayang adalah bukti nyata betapa “ Jika Saatnya Tiba” Islam akan gulung tikar.

Keselarasan IMTAQ dan IPTEK

“Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin menguasai akhirat dengan ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya juga harus dengan ilmu” (Al-Hadist).
Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), harus diakui telah memberikan kemudahan terhadap berbagai aktifitas dan kebutuhan hidup manusia.

Berdayung di Tengah Badai

Masa remaja adalah usia yang niscaya dilewati oleh setiap orang dewasa. Masa ini akan menguji setiap orang bahwa tidak selamanya hidup dilewati dengan perjalanan yang mulus dan lurus. Masa remaja merupakan masa-masa yang penuh badai dan tidak semua orang bisa lolos melewati masa-masa itu.
Ada minimal 3 badai yang akan mengguncang masa remaja ini. Pertama, badai otoritas. Pada masa ini remaja cenderung bersikap dependen. Remaja akan banyak diterpa oleh otoritas-otoritas lain yang mampu mempengaruhi sikapnya. Independensi didapat melalui penghargaan, atas otoritas orang tua, teman sebaya, guru maupun orang yang dituakan. Kedua, badai rangsang emosi. Remaja menunjukkan emosi yang labil sehingga mudah dipengaruhi oleh rangsang emosi diluar dirinya. Remaja akan terdorong bertindak agresif hanya dengan dipanas-panasi oleh teman sepermainannya. Ketiga, badai ego. Remaja cenderung menunjukkan keakuannya pada orang lain. Kebutuhan untuk diakui bisa menjerat remaja pada tindakan yang dilarang oleh norma. Dengan kata lain, remaja bisa saja melakukan tindakan yang melanggar norma asal dirinya bisa diakui orang lain. Tiga badai diatas sangat memungkinkan remaja terantuk pada posisi oleng, melakukam berbagai prilaku yang menyimpang dari norma-norma yang ada dimasyarakat.

Pada zaman ini, ada badai besar yang bisa menggulung siapa saja yang tidak tepat mengendalikannya, yakni badai informasi. Bisa dipastikan, hampir semua remaja dikota sudah familier dengan handphone, bahkan bisa berganti-ganti model sesuai tren baru. Internet sudah bisa diakses sampai kepelosok, dimana saja dan kapan saja. Internet menyediakan beragam informasi dan pengetahuan sesuai kebutuhan penggunanya hanya dengan satu dua kali menekan tuts keyborard. Televisi menjadi penyela layanan informasi yang paling banyak dikonsumsi, terlebih banyak handphone yang sudah memiliki fasilitas gambar hidup. Media cetak beragam jumlahnya dan mampu memenuhi beragam hobi dan minat setiap orang.

Ujian Bukan Hal yang Perlu Ditakutkan

Ujian hingga detik ini menjadi hal yang sangat menakutkan, hingga kita cenderung menjauhinya. Akan tetapi, Ujian itu adalah syarat mutlak agar kita bisa naik ke jenjang selanjutnya.  So, suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus berhadapan dengan "UJIAN". But, dont worry sister/brother, berjuta-juta kakak kelas kita bisa melewatinya, berarti kita juga bisa melewatinya. Berikut tips dan triknya:
                                 
1.       Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal

CARA MENGATASI DAN MENGHILANGKAN RASA MALAS

Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas sekolah, dll.
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang.
Contohnya saja ketika Kita malas dari bangun, kita akan berkata dalam hat i: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barang kali kita akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke sekolah.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Kita menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di sekolah. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang kita tidak sukai. Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat kita harus mengerjakannya. Di waktu yang sama kita juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, kita pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Kita mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan. Kita malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan
1.                           Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang !”

Kisah Masuk Islam-nya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Quran

Kisah ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Amerika Serikat.di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,
 “Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!!”
Dokter Muslim itupun menjawab,
”Ya, Al-Qur’an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar.”
Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, Bagaimana kamu tahu?