-

ISLAM “ GULUNG TIKAR”


(FAKTA)
KARENA TIDAK ADANYA JAMA’AH, 
MAKA MASJID TERPAKSA DI TUTUP. 
HARAP MAKLUM

                                                                               TAKMIR MASJID

Demikian bunyi sebuah pengumuman yang rasanya mustahil terjadi karena kita berada di negeri yang pemeluk islamnya terbesar di dunia. Islamkah anda? Jangan marah dulu, kalo bener jawab aja iya. Kalo ga? Rasanya ga mungkin deh non muslim baca buletin ini.
Sobat muda, jika engkau menengok sejarah peradaban Islam, tidak sedikit fakta yang menunjukkan keruntuhannya. Sebut saja serbuan pasukan Mongol ke Baghdad pada masa dinasti Abbasyah. Cukup dalam waktu seminngu pusat peradaban Islam di abad pertengahan itu luluh lantah dengan tanah. Semua simbol kejayaan peradaban Islam dihancurkan. Lebih dari sejuta dua ratus ribu nyawa melayang adalah bukti nyata betapa “ Jika Saatnya Tiba” Islam akan gulung tikar.
Hari ini saat tulisan ini tengah engkau baca, coba bayangkan bagaimana nasib saudara-saudara kita di seluruh belahan bumi ini. Irak yang porak poranda dan terus didera perang, Pakistan yang terus membara hingga kita dibuat bingung. Sebenarnya Taliban itu pemberontak atau mujahidin? Afganistan yang terus tisak berdaya diobrak abrik NATO, bumi Palestina yang “tinggal sejengkal” lagi berpindah ketangan kaum Yahudi. Di belahan bumi lain bukan berarti tidak ada masalah.
Budaya Nedonisme ( memuja kesenangan hidup) begitu terasa di kalangan muslimin saat ini, terutama ABG. Budaya malu dengan simbol-simbol keislamannya sendiri semakin nyata. Agama sudah dimasukkan kedalam kotak “tabu” yang tidak layak dibicarakan. Agama hanya menjdi perlenkapan akad nikah dan status di KTP. Selebihnya agama hanya menjadi komoditas yang harus terus dicari nilai jualnya tanpa mempedulikan nilai kegunaan Islam itu sendiri.
Gejala Islam “Gulung Tikar” harus dicermati. Fakta banyak pesantren yang harus ditutup karena kehabisan santri. Saat ini ada kecenderungan pondok pesantren tidak lagi diminati masyarakat. Gejala apa ini? Kalau diumpamakan kyai adalah gula dan masyarakat adalah semutnya, maka pertanyaannya apakah semut sudah tidak suka gula? Atau gula yang tidak lagi manis? Mudah-mudahan semutnya lagi sakit gigi, jadi ga doyan yang manis-manis. Kalau kyai tidak lagi mendapat tempat di hati masyarakat, maka kiamatlah dunia Islam.
Mulailah Dari Sini
Disini kita harus mulai gerakan untuk kembali memuliakan Islam dan Keislaman kita. Rajin-rajinlah menuntut ilmu agam. Pelajarilah semua jenis ilmu jika itu baik. Islam tidak hanya membutuhkan ahli agama, tapi juga semua bidang ilmu pengetahuan. Berilah warna Islam dimanapun engkau berada. Dirumah, dikampung, sekolah dan disetiap pergaulan. Tolaklah semua kemungkaran dengan cara yang bijaksana. Ungkapkan kebenaran meski engkau tidak terdengar.
Islam memang TIDAK akan “Gulung Tikar” di bumi Allah, namun tidak menutup kemungkinan bahwa Musholla di kampungmu berubah menjadi gereja atau sejenisnya. Yahudi memang tak pernah mengarahkan moncong tanknya ke depan masjid di kampungmu. Tapi mengapa masjid begitu sepi? Seakan semua takut kepada masjid. Semoga kelak ketika engkau sudah renta, engkau tidak akan bercerita kepada anak cucumu “cu, dulu.. dulu sekali ada masjid besar berdiri dengan kokoh di sebelah sana, namun karena lama tak ada jama’ah yang datang maka masjid itu ditutup dan kemudian rusak dan roboh dimakan zaman.
Allahuakbar... Allahumma Solli’ala Sayyidina Muhammad...     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar