Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda
pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali
disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat
tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas sekolah, dll.
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi
konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu
atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang.
Contohnya saja ketika Kita malas dari bangun, kita akan berkata dalam hat i: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barang kali kita akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke sekolah.
Contohnya saja ketika Kita malas dari bangun, kita akan berkata dalam hat i: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barang kali kita akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke sekolah.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan
dengan persepsi negatif. Kita menunda-nunda pekerjaan karena cenderung
membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di sekolah. Belum lagi
berhubungan dengan orang-orang yang kita tidak sukai. Sayangnya, menunda-nunda
pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat
kita harus mengerjakannya. Di waktu yang sama kita juga mungkin punya banyak pekerjaan
lain.
Dalam beberapa hal, kita pun mungkin akan kehilangan momen untuk
berkembang ketika Kita mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan. Kita malas bertindak karena bayangan
negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan
1.
Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang !”
Apabila kita dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, kita
sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan
kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan
membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali kita belajar : “Saya mulai sekarang”.
Cara ini akan menghindarkan kita dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Kita membuat sederhana tugas didepan Kita dengan bertindak positif. Fokus Kita hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
Katakan setiap kali kita belajar : “Saya mulai sekarang”.
Cara ini akan menghindarkan kita dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Kita membuat sederhana tugas didepan Kita dengan bertindak positif. Fokus Kita hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
2.
Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa Kita harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan
mengundang perasaan terbebani dan Kita menjadi malas mengerjakannya. Kita akan
mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tips yang bisa kita gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau.
Kita mau mengerjakan tugas karena memang kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan kita sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita melakukan apa saja yang kita tidak mau lakukan.
Satu tips yang bisa kita gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau.
Kita mau mengerjakan tugas karena memang kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan kita sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita melakukan apa saja yang kita tidak mau lakukan.
3.
Kita Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa kita harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin
akan membawa kita dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya kita mungkin akan
malas memulainya. Kita harus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah
dan tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Kita punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Kita selalu bisa negosiasi dengan guru kita untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai belajar dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu.
Dalam konteks pekerjaan, Kita punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Kita selalu bisa negosiasi dengan guru kita untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai belajar dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu.
^-----------------^
Kemalasan
merupakan sesuatu yang normal dalam hidup kita. Karena dia normal maka dia pun
bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda
dari biasanya sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang
datang hanya karena malas mengerjakannya. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar